Terus terang kami beda visi. Kau tau sendirilah Mas, kita ini kan membuat sesuatu memang untuk berkesenian, berteater, menghayati kehidupan. Nah kalau mereka, yang penting mereka itu bikin pertunjukan, terserah itu kesenian atau bukan. Kau tahulah, kita itu kan berdrama, kalau mereka itu berpertunjukan. Yang penting menunjukkan, peduli itu kesenian atau bukan?
Aku sudah habis 100 juta perak untuk mengejar yang ideal, eh di tengah jalan beda visi. Apa diganti uang itu, hanya diganti 23 juta perak. Tak mengapa, uang bisa dicari toh? Tapi idealisme Mas, janganlah sampai kita ini menjadi penggadai idealisme, penjual martabat.
Friday, August 31, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tulisan yang nyambung
-
DUNIA perbankan menjadi salah satu institusi yang lumpuh saat krisis mendera mulai pertengahan September 1997 yang lalu. Beberapa bank la...
-
http://menjawabdenganhati.wordpress.com/2010/07/10/salakanagara/ Mengapa saya sering menyebut nama Nabi Nuh? Karena nabi nuh adalah titik...
-
Foto: Dokumen Pribadi Tan Deseng Teks DAF Wajah dan wangsanya memang totok China. Tetapi kacapi dan suling seolah telah menyulap Tan...
No comments:
Post a Comment