Maaf Mas Ayu udah bikin Mas kesel. Berkali-kali Mas hubungin Ayu, tapi Ayu tidak nyahut. Berkali-kali Mas kirim SMS, baru sekarang Ayu balas. Ayu emang tiga hari ini menutup koneksi dengan siapapun karena mau ujian sidang yang tiba-tiba dimajukan jadwalnya.
Ayu enggak usah merasa bersalah, karena Ayu emang tidak salah. Mas aja yang kurang sabaran, soalnya Mas tiba-tiba takut kehilangan kamu.
Ayu, hari ini tidak ada hujan. Ada yang membenci hujan, tapi mungkin jumlahnya lebih sedikit dari mereka yang mencintai hujan. Setidaknya, seluruh petani mencintai hujan yang membawa berkah, kecuali petani yang siap menghadapi panen palawija, hujan bagi mereka mendatangkan sedikit masalah. Tapi mereka yang siap panen palawija juga tidak membenci hujan, sayangku.
Kalau hari ini ada hujan, aku juga tidak menjamin, apakah kesabaranku akan semakin berkobar-kobar, atau bagaimana? Yang jelas, SMS mu datang bagai hujan, menyejukkan, menentramkan.
Wednesday, August 29, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tulisan yang nyambung
-
DUNIA perbankan menjadi salah satu institusi yang lumpuh saat krisis mendera mulai pertengahan September 1997 yang lalu. Beberapa bank la...
-
http://menjawabdenganhati.wordpress.com/2010/07/10/salakanagara/ Mengapa saya sering menyebut nama Nabi Nuh? Karena nabi nuh adalah titik...
-
Foto: Dokumen Pribadi Tan Deseng Teks DAF Wajah dan wangsanya memang totok China. Tetapi kacapi dan suling seolah telah menyulap Tan...
bawalah hujan itu dengan cinta. Dia adalah berkah bagi tanah yang selama ini kita pijak dan kita kenal bernama bumi. Tapi tanah akan tetap bisa goyah. Tanah akan tetap menjadi masalah di bumi manapun yang kita injak. Ia juga menjadi berkah bagi pak tani untuk menghidupi perutnya. Tak ada yang pernah berani mengatakan, bahwa hujan dan pak tani adalah berkah bagi orang yang tidak pernah mengerti tentang makna kehidupan.
ReplyDelete