Melibatkan warga adalah benteng pertahanan yang lebih efektif dibandingkan dengan strategi dan senjata. Siskamling – Hankamrata perlu dihidupkan di mana-mana.
Teks Doddi Ahmad Fauji
Walau makin memudar, di beberapa daerah terutama di desa-desa, sistem keamanan lingkungan (Siskamling) masih dijalankan oleh warga masyarakat. Siskamling itu diejawantahkan dalam bentuk “ronda”. Sampai sekarang, ronda yang dijalankan adalah pada malam hari, karena masih mengandaikan bahwa para pencuri selalu beroperasi di malam hari ketika lingkungan sedang hening, sunyi lagi senyap. Lagi pula, para petugas ronda yang notabene adalah masyarakat yang bergiliran bertugas, memiliki waktu luang pada malam hari. Di siang hari, umumnya mereka harus bekerja.
Lalu siapa yang harus menjaga lingkungan di siang hari sementara aksi para pencuri sudah tidak mengenal waktu? Sedangkan jenis kriminal pun, makin beragam. Lingkungan bukan saja harus aman dari aksi para pencuri, tapi juga imun dari keseluruhan aksi para kriminalis dan varian kejahatan lainnya, termasuk aman dari aksi yang nampak spele seperti pengurasan pulsa oleh operator penyedia konten berbayar.
Tidak sedikit masyarakat yang frustrasi karena menerima SMS berbayar dari sebuah operator penyedia konten. Sekali terima SMS, pulsa dikuras Rp2.000. Dalam sehari, bisa terima hingga lima kali SMS yang isinya tidak bermutu. Mereka yang menerima SMS itu, benar-benar merasa dirampok. Mereka terkadang heran, mengapa tiba-tiba menerima SMS yang harus dibayar itu, padahal mereka tidak pernah menghendakinya? Ada beberapa modus operandi dalam praktik yang kurang jujur itu.
Para pengelola operator penyedia konten, melakukan promosi dengan cara menjebak konsumen. Misalnya SMS yang tiba-tiba “nyelonong” dari MOCO INFO, berbunyi: “Selamat Anda berkesempatan PULSA 50.000 untuk 20 orang. Silakan cek di 1111821# u/ gabung sms NADA. Ganti RINGTONEmu tiap hari di sini.2rb/sms.cs:0214519910.”
Atau SMS jebakan dari 27672 yang berbunyi seperti ini: “Bagi2 pulsa 50rb buat km & SEMUA pelanggan setia XSMS! Ada uang THR 1 JUTA & BB juga lho, buruan hub 1232767# dr HP mu! Bisa kirim sms jd WALLPAPER ramadhan!”
Bila perintah itu diikuti, sudah pasti Anda akan sering menerima SMS, dan sekali terima SMS, pulsa melayang RP.2000. Banyak orang yang waktu kali pertama menerima SMS itu, langsung tergiur dan “tertipu” karena hadiah tak kunjung datang, sementara pulsa terus melayang. Sialnya, isi SMS yang kemudian dikirimkannya, bisa dikatakan tidak berguna dan tidak informatif, terkadang hanya berupa kuis semisal: Ibu Kota Arab Saudi? A. Mekkah, B. Riyadh. Begitu dijawab, misalnya dijawab B, si mesin operator penyedia kuis berbayar akan mengirimkan SMS lanjutan dengan mengajukan pertanyaan lain, dan setiap kali menerima SMS, pemilik HP harus rela kehilangan Rp2.000. Bila terus diikuti dengan menjawab pertanyaan yang diajukan, maka pertanyaan itu akan terus datang dan entah sampai kapan selesainya, sementara hadiah yang dijanjikan barangkali hanya 1 berbanding semilyar SMS. Program seperti ini memang dirancang untuk menguras pulsa konsumen. Dan sebab promosinya disampaikan dengan cara menjebak, perusahaan seperti ini sudah bisa dikatakan melakukan perampokan yang bisa disejajarkan dengan perbuatan koruptor.
Modus lain dalam menguras pulsa konsumen adalah melalui jebakan di internet. Misalnya saat membuka www.blogger.com, yang muncul adalah halaman yang menyatakan blogger sedang berulang tahun, dan blogger bagi-bagi hadiah berupa barang-barang elektronik, tentu dengan syarat harus menjawab pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab. Tapi sebelum menjawab, akan diminta dulu memasukkan nomor HP di kolom yang sudah disediakan guna mengirimkan PIN. Begitu nomor HP dimasukkan dan mengklik “register” atau “daftar” maka secara otomatis nomor itu terdaftar sebagai pelanggan dari penerima SMS berbayar. Adapun PIN yang dimaksud, hanya scam (tipuan) belaka.
Banyak masyarakat yang merasa terganggu dengan praktik pengurasan pulsa seperti itu. Baru saja isi pulsa, sejam kemudian sudah hilang sampai Rp6.000 karena ia menerima kiriman SMS hingga tiga kali. Karena jengkel, akhirnya orang itu mengganti nomor baru. Resiko dari penggantian nomor baru, harus memberitahukan nomor itu ke sejumlah kolega atau famili.
“Saking pusingnya, aku lempar tuh HP. Aku sudah ikuti UNREG supaya enggak menerima SMS lagi, tapi UNREG selalu gagal. Memang sengaja mereka membuat sistem merampok yang canggih. Akhirnya aku ganti nomor HP. Waduh, ganti nomor kan repot, harus memberi tahu kawan-kawan via sms, yah keluar pulsa lagi,” kata Irwan Guntari, aktor teater asal Bandung, awal Juli lalu kepada saya.
Hingga saat ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) belum nampak beraksi dengan sungguh-sungguh untuk menyikapi ulah para pengirim SMS jebakan itu. Entah tidak ada pengaduan dari masyarakat, atau entah YLKI memandang hal ini belum jadi masalah besar. Padahal uang (pulsa) yang dikuras dalam sebulan, jumlahnya bisa milyaran rupiah. Bila dalam sehari ada sejuta orang yang terjebak, dan masing-masing menerima SMS hingga tiga kali, maka pulsa yang dikuras adalah 1.000.000 nomor X 3 SMS X Rp.2.000 = Rp.6 Miliar dalam sehari. Sangat mungkin bahwa yang terjebak dalam sehari lebih dari sejuta orang, mengingat pengguna IM3 saja, menurut pihak Indosat, jumlahnya mencapai 40 juta nomor. Belum lagi kartu lain.
Sekedar informasi, salah satu operator yang suka menguras pulsa itu adalah perusahaan yang mengelola website http://www.mobilegaul.com yang biasa mengirimkan SMS dengan kode atau nama 3767.
Modus lain dan cukup keren adalah kuis seperti yang sering diiklankan di televisi swasta, yang pertanyaan untuk kuis itu sangat mudah dijawab. Iklan disampaikan secara berulang-ulang dengan bintang iklan biasanya perempuan cantik berpenampilan seksi. Begitu sekali mengikuti kuis, pulsa langsung dikuras.
Ilustrasi di atas menjelas-tegaskan betapa tindak ketidakjujruan makin meluas dan tidak mengenal waktu. Semestinya pemerintah, dalam hal ini Kemenkominfo dan Komisi Penyiaran Indonesia, tidak tinggal diam. Melindungi masyarakat dari jebakan adalah kewajiban pemerintah.
Bila pemerintah tidak turun tangan secara sungguh-sungguh, berarti masyarakat memang harus super ekstra dalam menyelenggarakan Siskamling - Hankamrata (Sistem keamanan lingkungan - Pertahanan rakyat semesta).
Mampukah Siskamling - Hankamrata seperti “ronda malam” menghadapi kecanggihan permalingan di era sekarang ini?
Untuk menjawab tantangan ini, saya ingin becermin sekilas ke laju sejarah. Salah satu bangsa yang selalu becermin pada sejarah adalah bangsa Jepang. Betapa banyak karya seni, sastra, atau film gubahan orang Jepang yang dinukil dari kisah sejarah. Puluhan ribu novel dan karya seni lain di Jepang, lahir dari nukilan sejarah. Sekedar untuk menyebutkan beberapa contoh karya sastra yang berlatar sejarah antara lain Musashi (novel karya Eiji Yoshikawa yang dinukil dari kisah hidup Miyamoto Musashi's), Shogun (novel karya James Clavel yang ditulis tahun 1975), Taiko (novel yang dinukil dari tokoh Toyotomi Hideyoshi's), Seven Samurai (film karya Akira Kurosawa).
Film Seven Samurai memiliki benang merah yang relevan dengan Siskamling – Hankamrata orang Jepang. Kita bisa belajar kepada bangsa Jipun itu dalam mempertahankan keamanan lingkungannya.
Film ini ditulis, disunting, dan disutradarai oleh Akira Kurosawa pada 1954, yang berlatar jaman Sengoku (sekitar 1587/1588). Inti cerita bertumpu pada perjuangan masyarakat desa tani dalam memendung serangan para bandit yang akan datang ke desa itu untuk merampok seusai panen raya. Sebelumnya, para bandit pernah merampok desa trani sehabis panen. Berkaca pada sejarah, para warga jadi waspada menjelang musim petik yang akan datang.
Warga berunding, dan bermunculan pendapat, sampai akhirnya tetua di kampung itu menyarankan untuk menyewa samurai. Ada warga yang berpendapat, menyewa samurai biayanya mahal, dan lebih dari itu kebiasaan samurai sungguh buruk, yaitu gemar main perempuan bahkan berani memperkosa anak-isteri. Tetua menyarankan, carilah ronin (samurai tidak bertuan) yang masih kelaparan, yang akan bersedia dibayar dengan makanan. Usulan tetua disetujui, dan berangkatlah beberapa utusan warga ke kota untuk mencari ronin.
Pada awalnya para utusan berkali-kali menemui kegagalan, tidak ditanggapi oleh setiap samurai yang mereka tanyai, bahkan terkadang para samurai itu berikap sangat kasar kepada para utusan yang tidak dapat menawarkan apa pun selain membayar para samurai dengan tiga kali makan dalam sehari. Ketika pelbagai harapan seolah-olah hilang, mereka menjadi saksi dari samurai yang sudah tua (Kambei), yang secara dramatis berhasil menyelamatkan bocah laki-laki dari sandera pencuri yang licik. Para utusan pun meminta Kambei untuk membantu mempertahankan desa mereka. Kambei menerima tawaran itu. Kambei merekrut satu-per-satu empat ronin dari kota, dengan keahlian dan kepribadian khusus.
Pada awalnya Kambei telah memutuskan diperlukan tujuh samurai. Namun karena keterbatasan waktu, ia berencana akan berangkat menuju desa dengan hanya empat orang samurai terpilih. Para utusan desa tani meminta Kambei untuk mengikutsertakan KatsushirÅ. Dengan sedikit desakan dari yang lain, dia setuju. Seorang ronin yang kikuk dan aneh bernama Kikuchiyo, yang telah ditolak Kambei untuk misi ini, mengikuti mereka ke desa dari kejauhan, mengabaikan protes dan upaya para ronin lain yang mengusir dia pergi.
Tujuh ronin itu, ternyata tidak benar-benar ahli pedang. Ketika mereka mengejar bandit yang terjebak masuk ke kampung, ternyata tidak dengan adu pedang yang atraktif, melainkan dengan cara dikejar-kejar, dilemapari batu, atau dipukuli dengan pentungan seperti penduduk di negeri kita menggebuki maling yang tertangkap basah. Bayangan tentang Tujuh Samurai yang pasti sakti sesuai dengan judulnya, runtuh sudah kesaktiannya ketika mereka memperagakan cara membunuh satu bandit yang terjebak. Ternyata membunuh bandit sama dengan membunuh babi hutan yang terkena perangkap, yaitu dengan cara dikeroyok dan digebuki.
Namun meski tidak ahli pedang, pemimpin ronin itu (Kambei), memiliki kearifan tersendiri. Ia menyusun strategi dan melibatkan warga dalam menjalankan strategi itu. Tanpa bantuan warga, strategi pertahanan tidak bisa berjalan dengan brilian.
Ya, melibatkan warga adalah benteng pertahanan yang lebih efektif dibandingkan dengan strategi dan senjata. Siskamling – Hankamrata perlu dihidupkan di mana-mana.
Di Indonesia, pertahanan dan keamanan yang melibatkan warga, hingga saat ini juga memperlihatkan daya hadang yang tangguh. Sekedar contoh, pada 7 Agustus 2011, salah satu TV swasta memberitakan, ada warga yang dihajar oleh dua orang yang diduga anggota TNI. Kedua anggota TNI itu ngacir ketika para warga segera datang untuk membantu korban. Kriminalis Petrus yang berjaya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, nyaris sulit dibungkam oleh aparat keamanan. Namun Petrus tersungkur ketika warga ikut turun tangan. SM Karto Suwiryo bisa dilumpuhkan oleh TNI ketika warga ikut dalam barisan pagar betis.
Tetapi warga, sering kali hanya bisa menjelma kerumunan yang tidak terorganisir. Dan kerumunan di mana-mana nyaris tanpa inspirasi yang berarti. Karena itu, dibutuhkan kepemimpinan warga yang inspiratif dan mampu melakukan koordinasi dengan baik. Kiranya dalam film Seven Samurai itu juga menggambarkan, warga tani akhirnya bisa berperang melawan bandit karena mereka yang semula hanya kerumunan, bisa dikoordinasi menjadi barisan yang rapi dan rapat. Elan vital dari kehadiran para samurai itu lebih berupa inspirasi untuk membangun barisan pertahanan, dan bukan mereka bertujuh yang bertempur secara langsung melawan musuh.
Rasanya, tentu menjadi tepat dan relevan bila program Bela Negara yang dijalankan oleh Kementerian Pertahanan, juga menengok kisah film lawas ini. Bela Negara bukan hanya menghimpun warga yang mau mendaftar, tapi justru semestinya dilakukan untuk melahirkan para pioner dan visioner dalam pertahanan rakyat semesta. Program bela negara mesti dirancang untuk mencetak instruktur yang akan mengkader warga ke dalam barisan Siskamling – Hankamrata. Termasuk dalam melamawan judi SMS yang berbau penipuan, atau SMS jebakan seperti dari mobilegaul.com, bisa dilawan dengan perlawanan rakyat semesta.
Seven Samurai bukan sekedar inspiratif dan menjadi upaya becermin pada kejadian sejarah, tapi juga sangat estetis. Film ini sering disebut-sebut sebagai salah satu film terbaik dan paling berpengaruh yang pernah dibuat manusia, dan menjadi salah satu dari sedikit film Jepang yang berhasil dikenal secara luas di dunia Barat untuk waktu yang cukup lama. Selain mendapat pujian, film ini juga banyak mendapat kritikan.
Film berdurasi sekira 200-an menit itu, banyak mendapatkan penghargaan dan dikenal luas di seluruh dunia. Beberapa filmakker dari negeri lain, banyak yang mengadopsi atau terinspirasi oleh Seven Samurai, antara lain:
1) The Magnificient Seven, film berlatar dunia Barat yang dirilis tahun 1960, di mana alurnya serupa dengan Seven Samurai. Para samurai digantinkan oleh para gunslinger. Dialog terakhirnya juga sangat identik yaitu "Tetua itu benar. Hanya para petani yang menang. Kita kalah. Kita selalu kalah."
2) Sholay, film India tahun 1975 yang mengambil inti cerita Seven Samurai dan The Magnificent Seven. Film ini dinyatakan BBC India sebagai "Film Pilihan Millennium" dan berhasil menjadi film dengan pemasukan tertinggi dalam sejarah perfilman India.
3) Battle Beyond the Stars, film bertema fiksi ilmiah yang dirilis Roger Corman pada 1980, tidak hanya menyisipkan alur Seven Samurai, tapi juga menghadirkan salah satu aktor The Magnificent Seven, yaitu Robert Vaughn.
4) A Bug's Life mengambil berbagai unsur cerita dari Seven Samurai.
5) Pada komentar audio DVD Star Wars III: Revenge of the Sith, pengamat realisme sosial George Lucas menyatakan gaya tangan Yoda yang sering diletakkan di kepala (seperti Kambei) adalah sebuah pernyataan salut bagi Kurosawa. Sedang dalam Star Wars Episode IV: A New Hope, terdapat dialog yang identik dengan dialog dalam Seven Samurai, yang menyatakan sebagian besar kehidupan para petani adalah menderita belaka.
6) Film Zatoichi (2003) menampilkan adegan pertarungan di tengah hujan, yang menurut Takeshi Kitano juga merupakan ungkapan salut untuk Seven Samurai.
7) Sam Peckinpah menggunakan efek gerakan lambat dalam adegan kekerasan filmnya yang terkenal The Wild Bunch, yang dipengaruhi sutradara lainnya, yang pada kenyataannya, dipengaruhi oleh Kurosawa pada film semacam ini.
8) Samurai 7 ada “anime remake” dari 'Seven Samurai' yang gubah oleh GONZO pada 2004, dan menyajikan anime bertema steampunk alternatif dalam menceritakan kisah klasik. Versi manga dari anime ini juga tersedia.
9) Pada musim keenam serial Star Trek: Deep Space Nine berjudul The Magnificent Ferengi juga memuat lelucon akan film Seven Samurai.
10) Permainan Arasy of Darkness memberikan pemain kontrol pada tujuh orang samurai (empat dalam satu regu pada satu waktu) yang sangat menyerupai ciri khas Kurosawa dari segi peran, gaya pertempuran, dan tampilan.
11) Wolves of the Calla karya Stephen King mengambil beberapa elemen dari film ini seperti kata Magnificent, seperti yang ditulis pula dalam novel selanjutnya Song of Susannah.
12) Permainan Play Station 2 berjudul Seven Samurai 20XX telah dirilis, juga mengambil beberapa elemen dari film ini.
13) Dan masih banyak lagi karya film yang terinspirasi oleh Seven Samurai.
Kiranya, di tengah jenis kriminal yang makin variatif dengan eskalase kasusnya yang juga bertambah, pertahanan dan keamanan bangsa ini, baik melawan kejahatan dari luar maupun dari dalam, perlu melibatkan warga seperti dicontohkan dalam film gubahan Kurosawa itu.
No comments:
Post a Comment