Saturday, January 26, 2013

Tugas Teaterawan Ikut Memperbaiki Film dan Sinetron

FTJ 2009, sumber foto: vibizdaily.com
Seni teater, film, dan sinetron seakan menjadi tiga dunia yang terpisah-pisah. Padahal sumbernya sama, yaitu seni pemeranan.

MEGAWATI Soekarnoputri ketika menjabat Presiden berujar seperti ini, “dengan merem saja saya bisa tahu film yang sedang ditayangkan itu film India atau film China.”
Komentar Ibu Mega berhenti sampai di situ. Tetapi sebenarnya, apa yang hendak disampaikannya, tidak diucapkan oleh Megawati. Komentar itu disampaikan Presiden seusai menonton film di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan.

Presiden ingin mengatakan, karya sinematografi kita kehilangan atribut diri, sehingga susah untuk diidentifikasi. Lain dengan film India atau China yang ilustrasi audionya kental dengan warna musik tradisi. Karena itu, sambil memajamkan mata pun, film India atau China masih bisa dikenali.

Pernyataan Megawati itu mengandung isyarat bahwa kualitas sinetron yang mewarnai televisi kita, terutama pada prime time, masuk ke dalam kategori buruk. Sebenarnya bukan hanya seorang Presiden yang memiliki penilaian kurang memuaskan terhadap sinetron kita. Ada banyak masyarakat, seniman, budayawan, bahkan pelaku sinematografi sendiri yang meresahkan dunia sinetron kita.

“Orang-orang film dan sinetron terlalu menggampangkan akting, sehingga yang terjadi adalah pendangkalan estetika. Naskahnya juga, tidak menantang para aktor untuk berakting dengan segala kewajaran, maka yang terjadi adalah seperti apa yang kita saksikan sekarang ini di televisi,” kata Putu Wijaya, sutradara Teater Mandiri.

“Sejak ada sinetron, saya sudah resah. Apa yang ditawarkan sinetron itu kebanyakan tidak berguna. Merusak moral anak-anak muda,” keluh Rusmiati, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah III, Pondokcina, Depok.

“Suka ada adegan berantem, pacaran, banyak yang aneh-aneh,” tutur Putri Pradnyaningrum, siswi kelas 2 MTS Negeri 4, Srengseng Sawangan, Jakarta Selatan.
Tapi tentu sinetron atau film kita tidak buruk semua. Terlepas dari persoalan akting atau elemen estetik lainnya, terdapat unsur yang menghibur dan mendidik.
Toh Putri menyukai sinetron berjudul Intan yang menurutnya ada pelajaran yang bisa diambil. Tapi Putri menilai sinetron berjudul Pergaulan Bebas kurang bagus untuk anak-anak seusianya.

Menurut Putu Wijaya, mayoritas orang-orang yang bergulat dalam dunia film dan sinetron di negeri kita ini tidak belajar acting, juga tidak mempelajari dasar-dasar dramaturgi untuk pembuatan naskah atau skenario. Terutama para aktor dan aktris, dengan memiliki tubuh yang bagus dan paras yang rupawan, bisa terjun ke dunia film atau sinetron. Di sini, yang terjadi bukan lagi instanisasi, tapi benar-benar telah melakukan penggampangan terhadap dunia seni peran. Hasilnya tentu saja sebuah tontonan seperti yang marak pada televisikita saat ini.

Dasar-dasar film dan sinetron adalah teater. Bahkan teater adalah ibu dari segala kesenian. Usianya sudah sangat tua. Sedangkan dunia film baru ditemukan manusia belum seabad ini, dan sinetron mulai muncul di Indonesia pada era 70-an, yaitu ketika televisi memasyarakat.

Dulu, para penggiat film kita adalah orang-orang teater. Usmar Ismail yang namanya diabadikan menjadi gedung pusat perfilman, adalah tokoh film yang juga aktivis teater. Di jaman Persatuan Artis Indonesia (Persari), pelaku film umumnya orang-orang yang terlibat dengan dunia teater, atau dasar-dasar mereka berakting untuk film berasal dari teknik bermain teater. Jamaluddin, Raden Mochtar, Soekarno M. Noor, Teguh Karya, Arifin C. Noer, Ninik L Karim, adalah aktor-aktor film yang bersentuhan dengan teater.

“Dulu, orang yang membuat film itu kan orang-orang teater. Namun sekitar tahun 70-an, mulai terjadi pemisahan film dengan teater. Film dianggap sebagai akting yang wajar, dan teater adalah akting yang teatrikal. Tapi sekarang terjadi kesalahan persepsi, bahwa yang dimaksud akting yang wajar itu sama dengan kehidupan sehari-hari, padahal di luar negeri, kewajaran dalam film itu tetaplah kewajaran sebuah akting, sehingga film dari luar itu selalu nampak ekspresif.
Seharusnya teater, film, dan sinetron ditempatkan sebagi dunia yang sama, yaitu dunia kesenian. Tetapi ada kesan itu adalah tiga dunia yang berbeda. Jangan salah, film dan sinetron saja persepsi orang itu sudah berbeda,” kata Putu Wijaya.

Perbedaan itu bukan saja terletak pada akting dan persepsinya. Tetapi juga pada apresiasi terhadap ketiganya. Orang tahu kesejahteraan aktor sinetron dan film itu lumayan bagus, bahkan banyak yang bagus sekali, dan setelah itu mendapat honor karena menjadi bintang iklan. Tetapi kesejahteraan pemain teater itu sangat menghawatirkan. Dalam dunia kesenian, kesejahteraan orang-orang taeter itu menempati kasta paria, kelas paling rendah.

Hanya segelintir aktor yang menempatkan teater, film, dan sinetron adalah dunia peran yang harus digeluti dengan sungguh-sungguh. Banyak orang teater yang mengharamkan kalau harus terlibat dengan film atau sintron karena bisa meruntuhkan idealisme. Sebaliknya, banyak orang yang film atau sinetron yang menganggap tidak berguna berlatih teater, sebab proses akting dalam teater dan film atau sinetron toh berbeda.

Tetapi Rendra yang dikenal sebagai salah satu embah-nya teater di Tanah Air, menganjurkan orang-orang teater harus terlibat dan menyerbu dunia film dan sinetron. “Kalau orang-orang teater merasa lebih baik dari film dan sinetron, dan merasa terpanggil untuk memperbaiki kebudayaan kita, mereka harus terjun ke sana dengan itikad memperbaiki. Saya sendiri pernah main film. Tapi saya merasa tidak sanggup menjadi orang film,” tutur pemimpin Bengkel Teater yang main dalam film Yang Muda yang Bercinta itu, beberapa waktu lalu.

Dalam pada itu, tidak sedikit kritik dilontarkan kepada para taeterawan masa kini, bahwa saat ini teater mandul dalam melahirkan aktor-aktor kaliber sekaliber Teguh Karya, Rendra, Eros Jarot, Arifin C. Noer, Ninik L. Karim, Putu Wijaya, Adi Kurdi, Ratna Riantiarno, dan sederet nama laonnya.

Bahwa di era instan ini, proses bermain teater pun mengalami instanisasi, yaitu penggampangan, sehingga yang lahir adalah aktor-aktor masih mentah. Menyambut Festival Teater Jakarta 2006 (FTJ 06) yang berlangsung pada 07-17 Desember, harian Jurnal Nasional mengingatkan, bahwa tugas teaterawan semakin berat, bukan saja berteater dengan baik, tapi juga turut membenahi kebudayaan melalui dunia film, sinetron, dan televisi yang kualitas tayangannya mennghawatirkan.

Menunggu Naskah Ditulis Sendiri

Bertempat di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jl Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat, Festival Teater Jakarta 2006 (FJT 06) digelar sejak Kamis 7 Desember, dan akan berlangsung hingga 17 Desember 2006.

Inilah festival teater yang cukup tua usianya di Tanah Air. FTJ sudah digelar sejak 1973, sewaktu Wahyu Sihombing, tokoh teater di Tanah Air, menjabat Ketua Komite Teater, Dewan Kesenian Jakarta. “Festival itu dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, diikuti oleh 110 grup teater yang ada di Jakarta,” kata salah satu panitia dalam konprensi pers di TIM, Senin pekan lalu.

Pantas bila FTJ disebut sebagai ruang pembinaan, sebab banyak tokoh-tokoh teater yang lahir melalui ajang tahunan itu. Pada tahun 70-an, FTJ ini benar-benar merangsang gairah untuk berteater. Pada 1980, peserta festival mencapai 142 grup. Tetapi kini, FTJ diikuti oleh 18 grup. Dari sisi kuantitas, jelas telah terjadi penurunan.

Grup yang akan tampil itu adalah Teater Ema, Teater Ras, Teater Ciliwung, Teater Mega-mega, Teater Indonesia, Teater Kolong Langit, Teater Kummis, Teater Kubus, Teater Biru 42, Teater El Na’ma, Teater Komunitas Kaki Lima, Teater Mode, Teater Cermin, Teater Kertas, Teater Semat, Teater SBKMN, Teater Sapu Lidi, Studi Teater 24.

Yang segera ketahuan menjadi satu kelemahan dari FTJ tahun ini, dan tahun-tahun sebelumnya, adalah soal naskah. Dari 18 grup yang tampil, hanya tujuh grup yang membawakan naskah karangan orang Indonesia. Lebih banyak merupakan naskah karya orang asing hasil terjemahan atau saduran.

Padahal posisi naskah pada sebuah teater itu sangatlah penting. Naskah yang baik akan merangsang seorang aktor untuk bermain dengan baik. Untuk sebuah festival yang bersifat pembinaan, sudah seharusnya FTJ juga menyarankan setiap grup yang tampil wajib membawakan naskah sendiri, sehingga grup teater itu dipicu untuk menulis.

Sekalipun sebuah pertunjukan teater yang ditampilkan merupakan eksperimental yang terkadang nir-dialog, tetapi pada peristiwa pertunjukan yang dipersiapkan melalui sebuah latihan, pastilah terdapat konsep dan plot. Konsep dan plot itu bisa ditulis, dan ini sudah bisa menjadi persyaratan untuk festival.

Kelemahan bangsa ini memang terdapat dalam soal menulis. Para leluhur kita jarang mencatat, sehingga banyak metode atau teknik yang tidak bisa diwariskan kepada generani kemudian. Metode atau teknik membuat candi Borobudur misalnya, tidak pernah ditemukan manuskripnya, sebab besar kemungkinan metode dan tekniknya tidak pernah dicatat.

Teater modern kita akan selalu mengekor ke Barat selama kita masih menggunakan naskah-naskah Barat. Sudawah seharusnya para teaterawan kita ‘dipaksa’ menulis, sedari menulis naskah, konsep, resensi atau kritik pertunjukan, serta dasar-dasar bermain teater menurut persipnya.

Tulisan ini pernah dimuat di koran Jurnal Nasional.

2 comments:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete
    Replies
    1. KARNA RASA HATI YANG GEMBIRA BERKAT BANTUAN AKI SOLEH
      MAKANYA SENGAJA NAMA BELIAU SAYA CANTUNKAN DI INTERNET !!!

      assalamualaikum wr, wb, saya IBU NUR INTAN saya Mengucapkan banyak2
      Terima kasih kepada: AKI SOLEH
      atas nomor togelnya yang kemarin AKI berikan "4D"
      alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI
      dan berkat bantuan AKI SOLEH saya bisa melunasi semua hutan2…
      orang tua saya yang ada di BANK BRI dan bukan hanya itu AKI alhamdulillah,
      sekarang saya sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sehari2.
      Itu semua berkat bantuan AKI SOLEH sekali lagi makasih banyak ya, AKI
      yang ingin merubah nasib
      seperti saya...?
      SILAHKAN GABUNG SAMA AKI SOLEH No; { 082-313-336-747 }

      Sebelum Gabung Sama AKI Baca Duluh Kata2 Yang Dibawah Ini
      Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini...!!
      1: Di kejar2 tagihan hutang..
      2: Selaluh kalah dalam bermain togel
      3: Barang berharga sudah
      terjual buat judi togel..
      4: Sudah kemana2 tapi tidak
      menghasilkan, solusi yang tepat..!
      5: Sudah banyak dukun ditempati minta angka ritual blom dapat juga,
      6: Pelet pemikat hati untuk pria
      7: Pesugihan tanpah tumbal
      8: Dukun santet paling ampuh
      satu jalan menyelesaikan masalah anda..
      Dijamin anda akan berhasil
      silahkan buktikan sendiri
      Atau Chat/Tlpn di WhatsApp (WA)
      No WA Aki : 082313336747

      TERIMA KASIH YANG PUNYA
      ROOM ATAS TUMPANGANYA SALAM KOMPAK SELALU

      "KLIK DISINI BOCORAN TOGEL HARI INI"

      Delete

tulisan yang nyambung