Friday, October 14, 2011

Fauzi Bowo Tidak Terkenal


Anda tahu Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo? Sebelum jadi Gubernur, kolektor lukisan itu menjabat wakil Gubernur saat Jakarta digubernuri oleh Sutiyoso. Saat menjadi Wagub DKI, Fauzi Bowo memang tidak begitu terkenal karena jarang "nongol" di TV. Kisah di bawah ini ikut menguatkan kalau Wagub Fauzi Bowo tidak terkenal.

Meskipun lukisannya banyak dibeli oleh Agung Tobing, juga oleh para kolektor dan kolekdol, seniman Nasirun tetaplah masih lugu. Rumahnya memang besar, dan tabungannya cukup gemuk, tapi Nasirun tetap seorang "ndeso" yang masih naik motor bebek tua. Nasirun bahkan belum bisa membedakan siapa kolektor sejati, siapa kolekdol, siapa art dealer, dan siapa broker. Bagi seorang seniman rupa yang memikirkan karier, tentu tidak boleh karyanya jatuh ke sembarang orang. Kalau jatuh ke art dealer atau kolekdol, bisa saja karyanya "digoreng".

Seorang sahabatnya, akhirnya memperingatkan Nasirun supaya jangan terlalu polos menghadapi orang-orang yang berminat terhadap lukisannya. “Menghadapi tamu yang datang, jangan begitu saja percaya. Coba tanya, siapa namanya, di mana kerjanya, lukisan siapa saja yang sudah dikoleksinya,” demikian sahabatnya mengingatkan. “Kita harus waspada, jangan-jangan yang mau beli lukisanmu itu hanya seorang kolekdol,” sahabatnya menambahkan.

Nasirun coba menerapkan nasihat itu. Sampai suatu hari, telepon di rumahnya berdering. Yang menelepon mengabarkan, akan berkunjung ke Minimart Art milik Nasirun. Pasti Anda sudah tahu kalau pelukis kelahiran Cilacap, 1 Oktober 1965 itu menamai studio dan sanggar di rumahnya dengan Minimart Art (mini market khusus jualan karya seni gubahan Nasirun).

“Saya Fauzi,” kata yang menelepon.

"Nggih Fauzi, aku tungggu di rumah. Apa perlu aku jemput?”
 “Tidak perlu repot Mas. Saya pasti sampai ke sana.”
“Enggih Fauzi,” balas Nasirun.

Nasirun memang bersahabat dengan pematung cum pelukis Fauzie As'ad yang tinggal di Swiss. Lama tak bertemu, tentu akan menyenangkan bila teman lama datang berkunjung.

Tak lama berselang dari percakapan di telepon, ada tamu yang datang bersama isterinya. Tapi bukan tamu itu yang namanya Fauzie As’ad.

“Monggo Pak, silakan masuk.”

Tidak banyak bicara, tamu itu pun masuk, dan segera berkeliling melihat-lihat lukisan yang terpajang di dinding Minimart Art. Nasirun tentu mendampingi sang tamu.

Teringat pesan temannya supaya jangan terlalu lugu dan polos, maka Nasirun segera betanya, siapa nama tamu tersebut.

“Saya Fauzi,” kata tamu.
 “Maaf Pak, kalau boleh tahu, Bapak ini bekerja di mana?”
“Mas Nasirun, jelek-jelek gini juga, ya Alhamdulillah, saya ini wakil Gubernur DKI Jakarta.”

Mendengar nama itu, Nasirun langsung kaget. Sudah lama ia mendengar ada kolektor karya seni di Jakarta, namanya Fauzi Bowo, menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta (Kala itu, Fauzi Bowo masih Wakil dari Gubernur Sutiyoso). Sudah lama memang mendengar, tapi belum pernah melihat, apalagi bertemu.

“Wah, tenyata aslinya lebih ganteng ya daripada yang di TV.”

Demikian kisah nyata Nasirun saat pertama kali bertemu Fauzi Bowo. Mungkin ia sudah menuturkan kisah ini kepada banyak orang. Kepada sastrawan Joni Ariadinata (ternyata mereka bersahabat) dan saya, Nasirun menceritakan ulang kisah itu.

“Aku malu sekali, ternyata Fauzi yang nelepon itu Fauzi Bowo. Aku kira Fauzie As’ad. Kadung malu, ya sudah aku bilang Bapak lebih ganteng aslinya daripada yang muncul di TV. Hahahahaha…. Saya asal ucap saja, di TV juga saya tidak pernah melihat Pak Fauzi. Tapi kan biasanya pejabat suka muncul di TV, jadi kuucapkan saja lebih genteng daripada di TV. Hahahaha …”

No comments:

Post a Comment

tulisan yang nyambung